Sabtu, 31 Agustus 2013

Sistem Imun tubuh


Sistem imun tubuh
            Infeksi yang terjadi pada orang normal umumnya singkat dan jarang meninggalkan kerusakan permanen. Hal ini disebabkan tubuh manusia memiliki suatu sistem yang disebut sistem imun yang memberikan respons dan melindungi tubuh terhadap unsur-unsur patogen tersebut. Respon imun sangat bergantung pada kemampuan sistem imun untuk mengenali molekul asing (antigen) yang terdapat pada patogen potensial dan kemudian membangkitkan reaksi yang tepat untuk menyingkirkan sumber antigen bersangkutan. Proses pengenalan antigen dilakukan oleh unsur utama sistem imun yaitu limfosit yang kemudian diikuti oleh fase efektor yang melibatkan berbagai jenis sel. Pengenalan antigen sangat penting dalam fungsi sistem imun normal, karena limfosit harus mengenal semua antigen pada patogen potensial dan pada saat yang sama harus mengabaikan molekul-molekul jaringan tubuh sendiri. Oleh sebab itu limfosit pada seorang individu melakukan diversifikasi selama perkembangannya sehingga populasi limfosit secara keseluruhan mampu mengenal molekul asing dan membedakannya dari molekul jaringan atau sel tubuh sendiri (Kresno, 2001). Immunomodulator adalah substansi atau obat yang dapat memodulasi fungsi dan aktivitas sistem imun. Immunomodulator dibagi menjadi 3 kelompok menurut Block dan Mead (2003) yaitu :
1.      Imunostimulator, berfungsi untuk meningkatkan fungsi dan aktivitas sistem imun.
2.      Imunoregulator, artinya dapat meregulasi sistem imun dan
3.      Imunosupresor yang dapat menghambat atau menekan aktivitas sistem imun.
            Kebanyakan tanaman obat yang telah diteliti membuktikan adanya kerja imunostimulator, sedangkan untuk imunosupresor masih jarang dijumpai. Pemakaian tanaman obat sebagai imunostimulator dengan maksud menekan atau mengurangi infeksi virus dan bakteri intraseluler, untuk mengatasi imunodefisiensi atau sebagai perangsang pertumbuhan sel-sel pertahanan tubuh dalam sistem imunitas, (Block dan Mead, 2003). Bahan yang dapat menstimulasi sistem imun disebut biological response modifiers (BRM), dibagi menjadi dua kelompok yaitu bahan biologis berupa sitokin (interferon), hormon timus dan antibodi dan kelompok sintetik berupa senyawa muramil dipeptida (MDP) dan levamisol (Tizard, 2000).


            Mekanisme fisiologik imunitas nonspesifik berupa komponen normal tubuh yang selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk tubuh dan dengan cepat menyingkirkan mikroba tersebut. Jumlahnya dapat ditingkatkan oleh infeksi, misalnya jumlah sel darah putih meningkat selama fase akut pada banyak penyakit. Disebut nonspesifik karena tidak ditunjukkan terhadap mikroba tertentu, telah ada dan siap berfungsi sejak lahir. Mekanismenya tidak menunjukkan spesifitas terhadap bahan asing dan mampu melindungi tubuh terhadap banyak patogen potensial (Baratawidjaja, 2006).
            Imunitas nonspesifik fisiologik berupa komponen normal tubuh, selalu ditemukan pada individu sehat dan siap mencegah mikroba masuk ke dalam tubuh dan dengan cepat menyingkirkannya. Berbeda dengan sistem imun nonspesifik, sistem imun spesifik mempunyai kemampuan untuk mengenal benda yang dianggap asing bagi dirinya. Benda asing yang pertama kali terpajan dengan tubuh segera dikenal oleh sistem imun spesifik. Pajanan tersebut menimbulkan sensitasi, sehingga antigen yang sama dan masuk tubuh untuk kedua kali lebih cepat dan kemudian dihancurkan. Oleh karena itu, sistem tersebut disebut spesifik. Untuk menghancurkan benda asing yang berbahaya bagi tubuh, sistem imun spesifik dapat bekerja tanpa bantuan sistem imun nonspesifik. Namun pada umumnya terjalin kerjasama yang baik antara sistem imun nonspesifik dan spesifik seperti antara komplemen fagosit-antibodi dan antara makrofag-sel T (Baratawidjaja, 2012).
Sistem Imun spesifik
            Sebanyak 20% dari semua leukosit dalam sirkulasi darah  adalah limfosit yang terdiri atas sel T dan sel B yang merupakan kunci pengontrol sistem imun. Secara morfologik sangat sulit untuk membedakan berbagai sel limfosit dan diferensiasi subkelas B dan sel T. Sel-sel tersebut dapat mengenal benda asing dan membedakannya dari sel jaringan sendiri. Biasanya sel limfosit hanya memberikan reaksi terhadap benda asing, tetapi tidak terhadap sel sendiri, (Baratawidjaja, 2012).
            Dalam tubuh sekitar 1012 limfosit yang disirkulasikan terus menerus dalam darah dan limfe, dapat bermigrasi ke rongga jaringan dan organ limfoid serta merupakan perantara berbagai bagian sistem imun. Sel limfosit merupakan sel yang berperan utama dalam sistem imun spesifik, sel T pada imunitas selular dan sel B pada imunitas humoral. Pada imunitas humoral, sel T CD4+ berinteraksi dengan sel B dan merangsang proliferasi dan diferensiasi sel B. Pada imunitas selular, sel T CD4+ mengaktifkan makrofag untuk menghancurkan mikroba atau CD8+ untuk membunuh mikroba intraselular yang menginfeksi sel. Kedua sistem imun, nonspesifik dan spesifik bekerja sangat erat satu dengan yang lainnya, (Baratawidjaja, 2012).

Jumat, 23 Agustus 2013

About me..
My name is anty,, terserah mau panggil apa aja.. mau anty, ty , apalah..
Aku tuch pendiam dan sombong,, kata orang yang pertama kali lihat dan kepo tentang diriku..
Aku tuch rame dan ember kata orang yang dari tidur sampai tidur lagi barenngg aku..
Aku dilahirkan dikeluarga yang sederhana, anak ke-2 dari 5 bersaudara..
walaupun umurku masuk ke-24 tapi muka ku masih kelihatan imut kooo.. kataku..
Aku punya sahabat-sahabat yang kece-kece, teman yang gaul-gaul dan adik-adik yang super sibukkk..
Dan yang tak ketinggalan, aku punya seseorang yang baik hati, tidak sombong, dan super duper double cuek... it's my bawell.. Afandi Naki...

This is me and my bawell,, we are the couple.. hehehehehehe,, agak mirip kannn.??  masih imut kan,, masih kayak anak umur 17 kan,, :D yang setuju angkat kaki,, hahahahaha

Sampai disini dulu ya... Nanti di lanjut lagi...  Byeeeee..
Sebaik-baiknya anak adalah yang berbakti kepada kedua orangtua. Kapanpun dan dimanapun doakanlah kedua orangtua. Kasih orangtua sepanjang masa sedangkan kasih anak sepanjang nama...
Doa kedua orangtua
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَ لِوَالِدَيَّ وَ ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا