DMBA merupakan salah satu dari hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang merupakan immunosuppressor serta karsinogen kuat yang spesifik (Miyata, 2001). Struktur kimia menunjukkan senyawa tersebut memlilki 4 macam cincin aromatik yang berikatan khas struktur PAH dengan tiga atau lebih cincin aromatik dan 2 subtituen metil.
Ward dkk (1986) melaporkan bahwa induksi karsinogen
akan menimbulkan imunosupresi dan terlibat sebagai
mekanisme epigenetik dalam meningkatkan pertumbuhan dan metastasis sel neoplastik.
Telah dilaporkan sebelumnya bahwa
karsinogen menekan baik imunitas humoral dan mediasi imunitas sel pada hari ke 3-5
hari setelah terpapar. Imunosupresi
yang diinduksi oleh PAH karsinogen DMBA,
termasuk CTL dan fungsi
sel NK tumoricidal, dapat mewakili mekanisme
epigenetik penting yang berkontribusi
terhadap perkembangan tumor atau
metastasis oleh golongan dari agen.
Pada metabolisme yang normal, tubuh menghasilkan
partikel berenergi tinggi dalam jumlah kecil yang dikenal sebagai radikal
bebas. Radikal bebas dan sejenisnya diproduksi dalam sistem biologis pertahanan
anti mikroba, melalui aksi monooksigenase yang berfungsi ganda oleh berbagai enzim
oksidatif seperti xanthine oxidase (Droge, 2002). Radikal
bebas juga banyak dijumpai pada lingkungan, asap rokok, polusi udara, obat,
bahan beracun, makanan dalam kemasan, bahan aditif dan masih banyak lagi. Salah
satu contoh senyawa yang merupakan radikal bebas yang sangat reaktif adalah
senyawa 7,12-dimetilbenz(a)antrasen (DMBA).
Secara alami DMBA dapat ditemukan di alam
sebagai hasil dari proses pembakaran yang tidak sempurna, seperti dalam asap
tembakau, asap pembakaran kayu, asap pembakaran gas, bensin, minyak batubara
atau daging (Anom, 2004). Proses metabolisme DMBA menjadi senyawa yang lebih
toksik yaitu DMBA dioksidasi oleh sitokrom P450 CYP1B1
menjadi DMBA 3,4-epoksida, kemudian diikuti hidrolisis epoksida oleh enzim mEH
(mikrosomal epoksid hidrolase) menjadi metabolit proximate carcinogen DMBA-3,4-diol.
Metabolit ini kemudian dioksidasi oleh CYP1A1 atau CYP1B1
menjadi metabolit ultimate carcinogen yaitu
DMBA-3,4-diol-1,2-epoksida yang memiliki kemampuan membentuk DNA adducts.
Cincin lain yang mengalami hidroksilasi dan hidroksilasi metil dari DMBA
menghasilkan metabolit tidak aktif yang tidak dapat berikatan dengan DNA. Jalur metabolisme DMBA
ditunjukan pada gambar 1. (Miyata, 2001).
Karsinogen DMBA disamping sebagai stressor
oksidatif yang bersifat genotoksik, juga imunosupresif. Stres oksidatif oleh
karena radikal bebas atau prooksidan intrasel berlebihan bisa terjadi pada sel
yang terpapar metabolit DMBA. Salah satu hasil metabolism DMBA oleh CYP1 adalah pembentukan
metabolit kation radikal reaktif, sebagai salah satu sumber reaksi prooksidan.
Telah dibuktikan bahwa metabolism DMBA menjadi metabolit aktif yang bersifat
imunosupresan melibatkan enzim CY1P1B1 dan mychrosomal
epoxide hidrolase (Gao dkk, 2007). Metabolisme DMBA oleh CY1P1B1 dan enzim
epoksida hidrolase mikrosomal akan menghasilkan DMBA-DE. Metabolit DMBA-DE
disamping bersifat hematotoksik yaitu menekan eritropoesis pada sumsum tulang
dan imunosupresif (Gao dkk, 2003).
Semoga bermanfaat....