Jumat, 04 Oktober 2013

7,12-Dimetilbenz(a)antrasen DMBA

Dikit info yan tentang senyawa DMBA...


DMBA merupakan salah satu dari hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH) yang merupakan immunosuppressor serta karsinogen kuat yang spesifik (Miyata, 2001). Struktur kimia menunjukkan senyawa tersebut memlilki 4 macam cincin aromatik yang berikatan khas struktur PAH dengan tiga atau lebih cincin aromatik dan 2 subtituen metil. 




Ward dkk (1986) melaporkan bahwa induksi karsinogen akan menimbulkan imunosupresi dan terlibat sebagai mekanisme epigenetik dalam meningkatkan pertumbuhan dan metastasis sel neoplastik. Telah dilaporkan sebelumnya bahwa karsinogen menekan baik imunitas humoral dan mediasi  imunitas sel pada hari ke 3-5 hari setelah terpapar. Imunosupresi yang diinduksi oleh PAH karsinogen DMBA, termasuk CTL dan fungsi sel NK tumoricidal, dapat mewakili mekanisme epigenetik penting yang berkontribusi terhadap perkembangan tumor atau metastasis oleh golongan dari agen.
Pada metabolisme yang normal, tubuh menghasilkan partikel berenergi tinggi dalam jumlah kecil yang dikenal sebagai radikal bebas. Radikal bebas dan sejenisnya diproduksi dalam sistem biologis pertahanan anti mikroba, melalui aksi monooksigenase yang berfungsi ganda oleh berbagai enzim oksidatif seperti xanthine oxidase (Droge, 2002). Radikal bebas juga banyak dijumpai pada lingkungan, asap rokok, polusi udara, obat, bahan beracun, makanan dalam kemasan, bahan aditif dan masih banyak lagi. Salah satu contoh senyawa yang merupakan radikal bebas yang sangat reaktif adalah senyawa 7,12-dimetilbenz(a)antrasen (DMBA). 
Secara alami DMBA dapat ditemukan di alam sebagai hasil dari proses pembakaran yang tidak sempurna, seperti dalam asap tembakau, asap pembakaran kayu, asap pembakaran gas, bensin, minyak batubara atau daging (Anom, 2004). Proses metabolisme DMBA menjadi senyawa yang lebih toksik yaitu DMBA dioksidasi oleh sitokrom P450 CYP1B1 menjadi DMBA 3,4-epoksida, kemudian diikuti hidrolisis epoksida oleh enzim mEH (mikrosomal epoksid hidrolase) menjadi metabolit proximate carcinogen DMBA-3,4-diol. Metabolit ini kemudian dioksidasi oleh CYP1A1 atau CYP1B1 menjadi metabolit ultimate carcinogen yaitu DMBA-3,4-diol-1,2-epoksida yang memiliki kemampuan membentuk DNA adducts. Cincin lain yang mengalami hidroksilasi dan hidroksilasi metil dari DMBA menghasilkan metabolit tidak aktif yang tidak dapat berikatan dengan DNA. Jalur metabolisme DMBA ditunjukan pada gambar 1. (Miyata, 2001). 

Karsinogen DMBA disamping sebagai stressor oksidatif yang bersifat genotoksik, juga imunosupresif. Stres oksidatif oleh karena radikal bebas atau prooksidan intrasel berlebihan bisa terjadi pada sel yang terpapar metabolit DMBA. Salah satu hasil metabolism DMBA oleh CYP1 adalah pembentukan metabolit kation radikal reaktif, sebagai salah satu sumber reaksi prooksidan. Telah dibuktikan bahwa metabolism DMBA menjadi metabolit aktif yang bersifat imunosupresan melibatkan enzim CY1P1B1 dan mychrosomal epoxide hidrolase (Gao dkk, 2007). Metabolisme DMBA oleh CY1P1B1 dan enzim epoksida hidrolase mikrosomal akan menghasilkan DMBA-DE. Metabolit DMBA-DE disamping bersifat hematotoksik yaitu menekan eritropoesis pada sumsum tulang dan imunosupresif (Gao dkk, 2003). 
Semoga bermanfaat....